Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Sabtu, 15 Oktober 2011

Asuhan Keperawatan Abortus

ASKEP ABORTUS
A. PENGERTIAN
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar
kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari
28 minggu (IKPK dan KB, 1992).
Abortus atau keguguran dibagi menjadi
1. Berdasarkan kejadiannya
a. Abortus spontan terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri
b. Abortus buatan sengaja dilakukan sehingga kehamilan diakhiri. Upaya menghilangkan
konsepsi dapat dilakukan berdasarkan :
· Indikasi medis
Yaitu menghilangkan kehamilan atas indikasi untuk menyelamatkan jiwa ibu. Indikasi
tersebut diantaranya adalah penyakit jantung, ginjal, atau penyakit hati berat dengan
pemeriksaan ultrasonografi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim.
· Indikasi social
Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek social, menginginkan jenis kelamin
tertentu, tidak ingin punya anak, jarak kehamilan terlalu pendek, belum siap untuk hamil
dan kehamilan yang tidak diinginkan.
2. Berdasarkan pelaksanaanya
· Abortus buatan teraupetik. Dilakukan oleh tenaga medis secara legalitas
berdasarkan indikasi medis
· Abortus buatan illegal yang dilakukan tanpa dasar hokum atau melawan hokum
(Abortus Kriminalis).
3. Berdasarkan gambaran klinis
· Keguguran lengkap (abortus kompletus), semua hasil konsepsi dikeluarkan
seluruhnya.
· Keguguran tidak lengkap (abortus inkompletus), sebagian hasil konsepsi masih
tersisa dalam rahim yang dapat menimbulkan penyulit.
· Keguguran mengancam (abortus imminen), abortus ini baru dan masih ada
harapan untuk dipertahankan.
· Keguguran tak terhalangi (abortus insipien), abortus ini suadah berlangsung dan
tidak dapat dicegah atau dihalangi lagi.
· Keguguran habitualis, abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi
sekurang-kurangnya 3 kali.
· Keguguran dengan infeksi (abortus infeksiousus), keguguran yang disertai
infeksi sebagian besar dalam bentuk tidak lengkap dan dilakukan dengan cara
kurang legeartis.
· Missed abortion, keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22, tetapi
tertahan dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.
B. ETIOLOGI
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor
yang berpengaruh adalah :
a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat
menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi
dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena :
1. Faktor kromosom terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk
kromosom seks
2. Faktor lingkungan endometrium terjadi karena endometrium belum siap untuk
menerima implantasi hasil konsepsi.selain itu juga karena gizi ibu yang kurang
karena anemia atau terlalu pendeknya jarak kehamilan.
3. Pengaruh luar
· Infeksi endometrium
· Hasil konsepsi yang dipengaruhi oleh obat dan radiasi
· Faktor psikologis
· Kebiasaan ibu (merokok, alcohol, kecanduan obat)
b. Kelainan plasenta
1. Infeksi pada plasenta
2. Gangguan pembuluh darah
3. Hipertensi
c. Penyakit ibu
1. Penyakit infeksi seperti tifus abdominalis, malaria, pneumonia dan sifilis
2. Anemia
3. Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, DM
4. Kelainan rahim
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan
plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal,
yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala
umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran
seluruh atau sebagian hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :
1. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama
2. Sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan
3. Akibat perdarahan, dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah
turun, tampak anemis dan daerah ujung (akral) dingin.
DOWNLOAD Pathway Abortus
Klik DISINI
D. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala pada abortus Imminen :
1. Terdapat keterlambatan dating bulan
2. Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules
3. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan
terjadi kontraksi otot rahim
4. Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis
servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim
5. Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif
Tanda dan gejala pada abortus Insipien :
1. Perdarahan lebih banyak
2. Perut mules atau sakit lebih hebat
3. Pada pemariksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis servikalis terbuka
dan jaringan atau hasil konsepsi dapat diraba
Tanda dan gejala abortus Inkomplit :
1. a. Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis
2. b. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat
3. c. Terjadi infeksi ditandai dengan suhu tinggi
4. d. Dapat terjadi degenerasi ganas (kario karsinoma)
Tanda dan gejala abortus Kompletus :
1. Uterus telah mengecil
2. Perdarahan sedikit
3. Canalis servikalis telah tertutup
Tanda dan gejala Missed Abortion :
1. Rahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan
maserasi janin
2. Buah dada mengecil kembali
E. DIAGNOSA DAN INTERVENSI
Diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah :
1. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang abortus
Tujuan : kecemasan ibu berkurang
Tindakan :
· Lakukan komunikasi terapetik dengan pasien
· Berikan informasi tentang abortus
· Yakinkan pasien tentang diagnosa
2. Resiko infeksi berhubungan dengan pendarahan pervaginam
Tujuan : infeksi dapat dicegah
Tindakan :
· Observasi perdarahan
· Observasi TTV
· Lakukan tindakan sesuai prosedur aseptic
· Kolaborasi pemberian obat antibiotik
3. Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus, perubahan
dinding endometrium dan jalan lahir
Tujuan : nyeri berkurang
Tindakan :
· Kaji skala nyeri
· Anjurkan pasien untuk bedrest total
· Berikan pasien posisi yang nyaman
· Kolaborasi pemberian obat analgetik
4. Resiko syok hipofolemik berhubungan dengan perdarahan pervaginam
Tujuan : syok dapat dicegah
Tindakan :
Observasi perdarahanObservasi TTV
Anjurkan pasien untuk bedrest total
Kolaborasi pemberian obat anti koagulan
5. Berduka berhubungan dengan kehilangan
Tujuan : pasien dan keluarga tabah menghadapi kenyataan kehilangan
Tindakan :
Beri dorongan klien dan keluarga untuk dapat menerima keadaan
Memotivasi pasien dan keluarga untuk tabah dan sabar
Bila berlebihan kolaborasi untuk konsultasi dengan psikolog
tag : askep abortus, asuhan keperawatan abortus, pathway abortus, abortus kompletus,
abortus inkompletus, abortus imminen, abortus insipien, abortus infeksiousus, Missed
abortion

0 komentar:

Posting Komentar